Memupuk Komitmen Persatuan dalam Keberagaman
Jumat, 08 April 2016
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya etnis, suku, agama, budaya, dan kebiasaan di dalamnya. Di sisi lain, masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki latar belakang budaya (cultural background) beragam. Kemajemukan dan multikulturalitas mengisyaratkan adanya perbedaan. Apabila dikelola secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas menghasilkan energi hebat. Sebaliknya, apabila tidak dikelola
secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas bisa menimbulkan bencana dahsyat. Kolaborasi positif orang buta dan orang lumpuh dapat meningkatkan produktivitasnya belasan kali lipat. Dalam konteks membangun masyarakat multikultural, selain berperan meningkatkan mutu bangsa agar dapat duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain, pendidikan juga berperan memberi perekat antara berbagai perbedaan di antara komunitas kultural atau kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang budaya berbeda-beda agar lebih meningkat komitmennya dalam berbangsa dan bernegara.
secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas bisa menimbulkan bencana dahsyat. Kolaborasi positif orang buta dan orang lumpuh dapat meningkatkan produktivitasnya belasan kali lipat. Dalam konteks membangun masyarakat multikultural, selain berperan meningkatkan mutu bangsa agar dapat duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain, pendidikan juga berperan memberi perekat antara berbagai perbedaan di antara komunitas kultural atau kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang budaya berbeda-beda agar lebih meningkat komitmennya dalam berbangsa dan bernegara.
1. Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Kesatuan bangsa Indonesia yang Anda rasakan saat ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama sekali. Unsur-unsur sosial budaya itu, seperti sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Karena masuknya kebudayaan dari luar, maka terjadi proses akulturasi (percampuran kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu, Islam, Kristen, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan dari luar yang masuk diseleksi oleh bangsa Indonesia. Kemudian, sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalan musyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya persatuan bangsa Indonesia. Jadi, makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah, dan lain sebagainya.
2. Prinsip-prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Hal-hal yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia apabila dikaji lebih jauh, terdapat beberapa prinsip yang juga harus Anda hayati, Anda pahami, lalu Anda amalkan dalam kehidupan Anda sehari-hari.
Prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan bangsa adalah sebagai berikut.
Prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
Prinsip nasionalisme Indonesia.
Prinsip kebebasan yang bertanggung jawab.
Prinsip wawasan Nusantara.
Prinsip persatuan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita reformasi.
3. Pengamalan Nilai-Nilai Persatuan dan Kesatuan
Pepatah mengatakan "bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh". Oleh karena itu, yang perlu ditegakkan dan dilakukan, antara lain sebagai berikut.
Meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong dan musyawarah.
Meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan.
Pembangunan yang merata serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Memberikan otonomi daerah.
Memperkuat sendi-sendi hukum nasional serta adanya kepastian hukum.
Perlindungan, jaminan, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan, sehingga masyarakat semakin terlindungi.
Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Mengembangkan semangat kekeluargaan atau budayakan saling bertegur sapa.
Menghindari penonjolan sara/perbedaan karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, agama, serta adat-istiadat kebiasaan yang berbeda-beda, maka Anda tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan perpecahan.
4. Landasan Hukum Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Suatu negara perlu memiliki landasan hukum, sebab dengan landasan hukum yang dimiliki oleh suatu negara, maka negara akan menjadi lebih kukuh atau kuat dan tidak terombang-ambing oleh kekuatan luar manapun (dipengaruhi oleh negara lain). Diibaratkan jika Anda ingin membangun rumah, maka yang utama (dasar) dibangun lebih dahulu adalah pondasinya. Dengan dasar pondasi yang kuat, bangunan dengan bentuk apapun pasti akan kuat. Landasan hukum persatuan dan kesatuan bangsa, antara lain sebagai berikut.
a. Landasan Ideal
Landasan ideal adalah Pancasila sila ke-3 "Persatuan Indonesia" terdiri atas 7 butir pengamalan Pancasila, yaitu sebagai berikut.
Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
b. Landasan Konstitusional
Landasan konstitusional adalah UUD 1945 yang terdiri atas.
1. Pembukaan Alinea IV ".... Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada .... persatuan Indonesia."
2. Dalam pasal-pasal UUD 1945, yaitu sebagai berikut.
- a. Pasal 1 Ayat (1) menyatakan bahwa "Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik."
- b. Pasal 30 Ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa:
- (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara, serta
- (2) Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
5. Upaya dalam Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Hal yang harus Anda tanggulangi dalam rangka mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ancaman. Ancaman adalah setiap upaya dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai mengancam atau membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Bagaimana agar keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap terjaga? Salah satu caranya adalah Anda sebagai warga negara berpartisipasi dalam upaya menjaga keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia. Berpartisipasi artinya turut serta atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dapat menjaga keutuhan wikayah dan bangsa Indonesia. Untuk turut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia diperlukan sikap-sikap sebagai berikut.
- a. Cinta tanah air.
- b. Membina persatuan dan kesatuan.
- c. Rela berkorban.
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Judul : Memupuk Komitmen Persatuan dalam Keberagaman
Diterbitkan Oleh : Muhammad Thomas Wildan
Jika ingin mengutip artikel ini, dimohon untuk mencantumkan link yang menuju ke artikel Memupuk Komitmen Persatuan dalam Keberagaman. Terima kasih.
Judul : Memupuk Komitmen Persatuan dalam Keberagaman
Diterbitkan Oleh : Muhammad Thomas Wildan
Jika ingin mengutip artikel ini, dimohon untuk mencantumkan link yang menuju ke artikel Memupuk Komitmen Persatuan dalam Keberagaman. Terima kasih.
Label:
Integrasi Nasional,
Kelas 10
bantu jawab boleh gan
cara cara upaya dalam rangka memupuk komiten persatuan dan kesatuan dalam keberagaman
@Unknown
1. Tidak merendahkan suku, ras, maupun budaya.
2. Tidak menjelekkan agama orang lain.
3. Toleransi terhadap segala perbedaan.
4. Ikut memajukan kebudayaan daerah lain.
5. dan lain-lain.